Minggu, 27 Desember 2009

O Come O Ye Faithful

Tak terasa sebelas bulan dalam tahun 2009 telah berlalu. Kesan sebentar lagi Natal akan tiba yang ditandai dengan semaraknya mal menjual pernak-pernik Natal : pohon Natal, hiasan, busana merah, patung Yosef, Maria, bayi Yesus, dan tiga raja (lebih seru lagi ditambah dengan film Home Alone 1 dan 2). Untuk mengucap syukur atas berkat yang diperoleh sepanjang tahun 2009, di rumah terpasang pohon Natal mini dari plastik dengan dengan pita ungu.

pohon natal di rumah
Pohon Natal di rumah. THE WINGLET

Dari mana asalnya tradisi pohon Natal? Dari informasi melalui internet*, bangsa Jerman kuno memiliki kebiasaan memasang batang pohon lengkap dengan cabang dan daunnya di tempat tinggal mereka untuk mengusir roh jahat sekaligus sebagai harapan agar musim semi segera tiba. Kebiasaan tersebut dilarang Gereja pada saat agama Kristen menyebar di Jerman. Namun pada sekitar abad ke-12 seorang pembuat roti memiliki ide untuk menaruh batang pohon dalam keadaan terbalik dan hal ini disetujui Gereja Katolik.

Martin Luther, Reformis Gereja, dikisahkan menemukan ide pada saat berjalan-jalan di hutan pada suatu malam. Luther terkesan dengan keindahan gemerlap bintang di angkasa yang terlihat di antara cabang pohon cemara, sehingga ia menebang sebuah pohon cemara kecil dan membawa pulang. Untuk memperlihatkan kepada keluarganya suasana gemerlap bintang di hutan tersebut, Luther memasang lilin-lilin pada cabang pohon cemara. Lama-kelamaan pohon Natal dihiasi dengan lampu, malaikat, cokelat, dan apel.

Mengapa Pohon Cemara
Pohon cemara tergolong “evergreen” (di musim salju daunnya selalu hijau meskipun semua pohon hampir rontok daunnya) yang melambangkan hidup kekal. Secara tradisional pohon Natal dipasang mulai 24 Desember sampai dengan 6 Januari. Selain itu ada legenda Santo Bonifasius dari Inggris yang dalam perjalanannya bertemu dengan sekelompok orang yang akan mempersembahkan seorang anak kepada Dewa Thor di pohon oak. Untuk menghentikan perbuatan mereka, Santo Bonifasius merobohkan pohon oak tersebut dengan tangannya. Setelah kejadian itu di tempat pohon oak yang roboh tumbuh pohon cemara.

Bangsa Romawi menggunakan pohon cemara dalam perayaan Saturnalia pada tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Dewa Matahari Mithras (yang berasal dari Persia kemudian dipuja di Roma). Mereka menghiasi pohon cemara dengan pernak-pernik kecil dan topeng. Demikian pula dewa matahari orang Mesir dan Yunani diperingati pada tanggal 27-28 Desember. Bahkan ada yang disebut hari matahari yaitu Sunday (Sun=matahari, Day = Hari).

Pada masa modern, Raja George memperkenalkan pohon Natal di Inggris. Akan tetapi hal ini kurang populer karena rakyat Inggris kurang bersimpati karena George berasal dari dinasti Jerman. Baru pada tahun 1846 Ratu Victoria dan Pangeran Albert beserta kedua anak mereka digambarkan oleh London News sedang mengelilingi pohon cemara. Kecintaan rakyat Inggris kepada Ratu Victoria membuat pohon Natal segera populer di Inggris.

Di Amerika, pohon Natal diperkirakan diperkenalkan di Pennsylvania pada tahun 1830-an oleh seorang pendatang dari Jerman. Pada awal abad ke-20 industri Natal berkembang dengan penjualan hiasan Natal, pernak-penik Santa Klaus, rumbai yang dililitkan ke pohon, bola-bola gantungan, dll. Berdirinya pohon cemara di tempat umum menjadi pemandangan biasa menjelang Natal. Salah satu lokasi yang terkenal adalah di New York (ingat film Home Alone 2 saat Kevin ditemukan ibunya di depan pohon Natal besar). THE WINGLET
*sumber : wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar