Minggu, 27 Desember 2009

Mengamati “Perjalanan” Matahari Sepanjang Tahun

Dalam geografi diajarkan bahwa matahari tidak selalu terbit dari titik yang sama, melainkan akan bergeser setiap tiga bulan sekali. Hal ini dikarenakan posisi rotasi bumi dalam mengelilingi matahari miring 23,5 derajat sehingga seakan-akan matahari bergerak dari katulistiwa (Maret) menuju utara (Juni) kemudian kembali ke katulistiwa (September) lalu turun ke selatan (Desember), kembali ke katulistiwa dan seterusnya.

Adanya “perjalanan” matahari ini menyebabkan terjadinya perubahan musim: wilayah utara bumi mengalami musim panas pada bulan Juni dengan puncaknya tanggal 21 Juni terjadi siang terpanjang saat matahari berada dalam “perjalanan” paling utara (23,5 derajat). Bahkan kondisi matahari bersinar sepanjang hari di daerah utara Norwegia dan Kutub Utara. Sebaliknya wilayah selatan bumi sedang menjalani musim dingin dan baru mengalami musim panas pada bulan Desember saat matahari “berkunjung” ke selatan. Posisi matahari paling selatan (lintang 23,5 derajat) jatuh tanggal 23 Desember. Pada hari itu di wilayah utara siang benar-benar pendek dan setelah itu perlahan-lahan (terang / cahaya) akan berangsur-angsur kembali memanjang hingga musim panas tahun berikutnya. Kaum pagan merayakan kembalinya terang (dewa matahari mengalahkan kegelapan) itu tanggal 25 Desember yang kemudian dijadikan Hari Natal oleh kaum Kristen dengan makna kelahiran terang dunia yaitu Yesus Kristus.

Sedangkan katulistiwa (ekuator) adalah garis imajiner yang membagi bumi menjadi dua wilayah yang sama atau lintang nol derajat. Di Indonesia ada dua kota yang dilalui garis katulistiwa : Pontianak (Kalbar) dan Bonjol (Sumbar). Setahun dua kali pada tanggal 21 Maret dan 21 September siang dan malam di kota tersebut akan sama lamanya.

“Perjalanan” matahari sepanjang tahun 2009 ini dapat pula diamati dari halaman Gereja Santo Matias Rasul Kosambi:

22 maret
22 Maret 2009 : matahari berada di belakang gereja. Perhatikan bayangan tembok gereja sebelah kiri bawah menghadap kamera. THE WINGLET


21 Juni 2009 : matahari berada di sebelah kiri gereja. Perhatikan bayangan orang di latar depan mengarah ke kanan. THE WINGLET


20 September 2009 : matahari berada di belakang gereja (tidak ada bayangan). THE WINGLET


27 Desember 2009 : matahari berada di sebelah kanan gereja. Perhatikan bayangan orang berjalan mengarah ke kiri. THE WINGLET

Di dalam gereja sendiri, umat yang duduk di deretan kursi sebelah kiri dan kanan lorong utama dapat menyaksikan cahaya matahari memancar tepat dari belakang patung Yesus tersalib pada tanggal 21 Maret dan 21 September. Pada tanggal 21 Juni cahaya matahari akan memancar sedikit ke kanan (dari arah utara) dan pada tanggal 23 Desember sinar matahari akan memancar sedikit ke kiri (dari arah selatan).
Kesimpulannya, gereja ini menghadap ke timur (arah matahari terbit) yang memaknakan Kristus sebagai terang dunia dan Allah sebagai sumber kehidupan.

Selamat Pesta Keluarga Kudus. THE WINGLET

Tidak ada komentar:

Posting Komentar