Saat boneka bayi Yesus diletakkan di Kandang Natal, lampu gereja dipadamkan sehingga yang tampak hanya "terang bintang" THE WINGLET
Kali ini kami menghadiri misa (paling) malam Natal 24 Desember jam 21.00. Selain karena lokasi gereja yang dekat, lebih mudah mendapatkan tempat duduk, juga rasanya kurang lengkap karena pada misa Natal pagi bacaan Injilnya tidak menceritakan kelahiran Yesus di Betlehem (melainkan diambil dari Yohanes tentang sabda yang menjelma menjadi manusia).
Jam delapanan kami datang dan di dalam gereja masih banyak tempat kosong (kalau mau dapat tempat enak silakan datang lebih awal, jangan sampai sudah datangnya mepet maunya duduk di depan lagi). THE WINGLET
Misa dipimpin Romo Didit didampingi dua frater : Graha dan Thomas Ulun. Kali ini Romo Didit homili sambil “berkeliaran” (setelah sekian lama beliau tidak melakukannya) dengan pesan Natal membawa damai.
Putri altarnya ngantuk ya? THE WINGLET
Romo Didit sedang homili THE WINGLET
Frater Ulun dan Frater Graha THE WINGLET
Sayangnya lantunan lagu O Holy Night yang menurut saya sesungguhnya adalah momen yang paling indah dan anggun dilakukan pada akhir misa saat umat sebagian sudah mulai bubar (barangkali tahun depan bisa dilantunkan setelah perarakan kanak-kanak Yesus sebelum lampu gereja kembali dinyalakan biar lebih syahdu dan sebagai lagu penutup bisa dinyanyikan Jingle Bells).
Merry Christmas!
BY THE WINGLET
Tidak ada komentar:
Posting Komentar